Malam ini saat bintang dan rembulan menyapa manusia dengan ramah (puitis sekali ini) dia hadir dalam keramaian dan seketika mata ku hanya tertuju pada kilau matanya yang cerah dan tipis bibir nya yang menawan.Dia tersenyum pada setiap orang yang dijumpainya,dan memberikan aroma kesopanan pada setiap gerak tubuhnya serta tutur katanya yang lembut dan memberi keteduhan saat aku menatap wajahnya.Malam ini dia sungguh menawan dengan balutan kain hijau yang menutupi kepalanya yang bisa menjaga paras manisnya dari segatan angin malam.Mendadak aku terdiam terpaku hanya menatapnya dari kejauhan tanpa bisa mendekatinya untuk paling tidak menyapanya dan mengucapkan hai atau selamat malam.Dalam hening,imajinasi ku terbang jauh melayang keudara,aku berkhayal seandainya aku bisa mendekatinya lalu berbincang dengannya dimana hati kami saling berbisik dan jantung kami berdetak seirama memainkan lagu romantis bertema cinta.Mungkin ini semua hanya akan menjadi khayalan semata karena lagi-lagi pikiran-pikiran ku mengenai logika tidak bisa dipersandingkan dengan perasaan.Ada hati yang harus dijaga disana dan disini,ada perasaan yang tidak bisa disakiti disana.Dia,akankah suatu saat nanti aku bisa berdiri didepannya saat kami bersyukur berjamaah kepada Tuhan yang maha esa,dapatkah suatu saat nanti dia yang merawatku dan menyediakan sarapan pagi sebelum aku berangkat kerja,dan dapatkah dia yang menjadi wanita pertama yang akan kulihat saat aku membuka mata setelah terlelap dari tidur ku yang nyenyak.Jatuh cinta memang membuat orang mendadak puitis,itu benar-benar kusadari saat ini,jatuh cinta juga membuat orang mendadak memiliki khayalan yang tinggi akan keinginan untuk bersama.Dia adalah wanita terindah yang saat ini aku harapkan kehadirannya dikehidupanku,aku akan rela mengorbankan segalanya untuk itu,tapi apakah dia merasakan hal yang sama dengan yang kurasakan ? pertanyaan itu menjadi sebuah tembok penghalang yang membuatku hanya bisa menulis pada sebuah wadah elektronik ini yang aku tak ingin ada seorang pun yang tau tentang ini.Pertanyaan tentang Dia tadi mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya.Hati-hati dijalan,jangan lupa makan malam,jangan lupa shalat,selamat tidur dan mimpi indah buat "DIA".
skip to main |
skip to sidebar
Jumat, 15 Juni 2012
Dia (part 1)
Popular Posts
-
Senyum dari bibirnya mampu mengalahkan hangatnya sinar rembulan malam itu dan cahaya matanya jauh lebih terang dari sinar bintang malam it...
-
Pada saat sekarang ini di tengah perkembangan ilmu pengetahuan yang berkembang sangat pesat serta semakin tinggi nya persaingan hidup,maka ... -
Masih menulis tentang dia,dan sepertinya aku hanya bisa menulis tanpa bisa mengatakan maksud tersirat dari tulisan-tulisan ini kepadanya.H...
-
Pembelajaran berkualitas mengenai kepribadian Rahasia besar dalam berurusan dengan Manusia · ... -
Hari itu, 7 September 2012 tepat 8 tahun sejak terbunuhnya aktivis HAM, Munir Said Thalib. Munir tewas atau lebih tepatnya dibunuh didalam...
-
Ganteng itu bukan soal Fisik Pada masa saat ini ketampanan seorang pria atau biasa dikatakan sebagai suatu kelebihan dalam hal fisik sud...
-
Malam ini seperti sebuah petir menyambar otakku yang memberikan semacam pencerahan kepadaku tentang kisah ini.Aku telah menyadari bahwa in...
-
Malam ini saat bintang dan rembulan menyapa manusia dengan ramah (puitis sekali ini) dia hadir dalam keramaian dan seketika mata ku hanya ...
-
Berdua kami berjalan dalam hingar bingar suasana kompetisi ditempat dimana hanya ada aku, Dia dan, rasa bahagiaku, namun apakah dia juga m...
-
Hari kesaktian Pancasila Hari ini adalah hari lahir pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri ...
Mengenai Saya
- Catatan Orang enggak Ganteng
- hidup itu seperti ibarat makan permen karet kita rasakan dulu manisnya lalu pahitnya,tinggal bagaimana cara kita untuk menyikapinya aja mau dibuang atau di makan lagi
yang liat
Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright (c) 2010 Catatan orang Enggak Ganteng and Powered by Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar